Selasa, 17 April 2012

Hari Pertama UN 2012

16 April 2012


Hari ini adalah hari pertama UN SMA sederajat. Pagi ini tak ada yang mendebarkan seperti UN SMP, mungkin sudah belajar akan pengalaman terdahulu dan tentu saja persiapan yang matang. Hari pertama ini dibuka dengan pelajaran Bahasa Indonesia. Tiba-tiba jadi ingat perkataan Bu Diah (salah seorang guru Pkn yang menurutku syarat akan pengalaman mengajarnya), beliau mengatakan,"Kalau memang bangsa ini menghargai perjuangan para pahlawan seharusnya kita menjunjung bahasa Indonesia setinggi mungkin, kalau saat ujian semester itu harusnya bahasa Indonesia diujikan hari pertama dan jam pertama kemudian disusul Pkn karena kedua pelajaran itu sebagai dasar pembentukan insan berjiwa nasionalisme". Sungguh kata-kata itu masih teringat dalam benakku. Balik lagi ke hari pertama UN, sejak berangkat dari rumah tak ada perasaan takut ataupun was-was tidak bisa mengerjakan. Hanyalan perasaan tenang yang ada di jiwa.


Di sekolah ramai perbincangan isu kunci jawaban UN Bahasa Indonesia yang didapat dari Semarang sudah ada. Entah dari siapa itu, yang jelas sudah ada jawaban untuk 5 paket soal.yang akan diujikan nanti. Padahal waktu itu bel tanda masuk lelas belum dibunyikan, tentu ini merupakan tanda tanya besar akan kerahasiaan UN yang sangat dijaga kerahasiaannya bahkan saat pendistribusian paket soal ke beberapa daerah di seluruh Indonesia mendapat pengwalan ketat dari pihak kepolisian.


Para siswa dipersilahkan masuk ke ruang kelas masing-masing. Kebetulan aku mendapat jatah di ruang 4 bersama 19 temanku yang lain. Tidak seperti perkiraanku kalau pengawas sudah membagikan soal dan lembar jawab di meja kami masing-masing. Ternyata hal itu salah, pengawas masuk duluan lalu mempersilahkan peserta masuk meletakkan alat tulis di meja lalu menaruh tas dan HP di depan (di bawah papan tulis). Doa dipimpin langsung oleh bapak pengawas. Pembukaan segel amplop naskah soal dan lembar jawab disaksikan oleh peserta. Denah pembagian soal pun dicantumkan dalam amplop naskah soal itu. Salah seorang pengawas menuliskan denah pembagian soal di papan tulis lengkap dengan nomor meja peserta. Saat pembagian dimulai pengawas selalu menginstruksikan agar meneliti soal yang diterima agar mudah dikoreksi jika ada kekeliruan pembagian naskah soal. Sekali lagi pengawas menginstruksikan hal yang sama.


Sampai pukul 08.10 pembagian naskah soal dan lembar jawab usai, disusul dengan tanda tangan absensi peserta UN. Aturan yang rumit dan memakan waktu lama berujung waktu pengerjaan yang terpotong oleh kejadian tadi. Jadwal pengerjaan pukul 08.00 mundur 10 menit. Ini sangat merugikan untuk peserta.


Waktu pengerjaan selesai, siswa tidak langsung meninggalkan tuang ujian. Hal ini dilakukan mengingat tahun lalu ada oknum guru yang berbuat curang dengan mengirimkan jawaban UN dengan cara menjiplak jawaban yang trlah dikumpulkan ke pengawas ruang. Dan mulai tadi untuk menghindari kecurangan itu, peserta diimbau untuk tetap berada di ruangan sampai lembar jawab dimasukkan ke amplop dan tersegel rapi.


Published with Blogger-droid v2.0.4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar