Sabtu, 15 Januari 2011

Demokrasi Melahirkan Banyak Pejabat ‘Kriminal’

Demokrasi ternyata gagal menghasilkan kepala daerah yang jujur, bersih, dan tahu malu.” Demikian kutipan dari editorial sebuah media harian nasional. Ini adalah sebuah ungkapan jujur tentang demokrasi. Sekalipun bukan hal baru, ungkapan tersebut mengingatkan kembali umat Islam tentang hakikat dan fakta dari sistem demokrasi yang diadopsi oleh negeri ini.
Dalam berbagai forum, Indonesia mendapat pujian sebagai negara demokratis. Namun, apakah dengan status demokratisnya negeri ini telah mampu melahirkan kepemimpinan yang amanah? Apakah demokrasi bisa mewujudkan kesejahteraan dan keadilan dalam seluruh aspek kehidupan warga negaranya?
Tentu, kita merasa miris kalau melihat fakta aktual: sepanjang tahun 2010 tercatat 148 dari 244 kepala daerah menjadi tersangka. Kebanyakan tersangkut kasus korupsi. Bahkan sebagian dari pemenang Pilkada 2010 berstatus tersangka dan meringkuk di penjara. Contoh nyata, Jefferson Soleiman Montesqiu Rumajar terpilih menjadi Walikota Tomohon-Sulut periode 2010-2015 dan dilantik oleh Gubernur Sulawesi Utara, Sinyo Harry Sarundajang, pada rapat paripurna istimewa DPRD Tomohon, di Jakarta, Jumat (7/1). Padahal Jefferson sedang duduk di kursi pesakitan; ia dijadikan tersangka oleh KPK karena tindak pidana Korupsi. Yang lebih menggelikan, Jeferson lalu dengan gagah perkasa melantik sejumlah pejabat Kota Tomohon di LP Cipinang. Baik yang melantik dan yang dilantik seolah sudah putus urat nadi rasa malunya. Jajaran pejabat yang akan mengurus rakyat dilantik oleh seorang terdakwa yang tersandung kasus ketika mengelola uang rakyat.
Jadi, rasanya omong-kosong kita berharap bahwa sistem demokrasi bisa melahirkan para pemimpin yang amanah. Begitu juga terkait kesejahteraan. Pasalnya, demokrasi hanya menjadi tempat bagi orang-orang dan kelompok oportunis untuk mentransaksikan kepentingan-kepentingan perut dan nafsunya.

Jumat, 14 Januari 2011

Wow, Karya "Anak Cibinong" Ini Mendunia!
Jumat, 14 Januari 2011 | 17:51 WIB
 
Andiyan Lutfi, fotografer amatir asal Cibinong, Jawa Barat, berhasil mengabadikan momen alam yang menakjubkan dengan kameranya. Lantaran itu pula, foto jepretannya menjadi headline dalam rubrik Sc
 
Saya sering melihatnya dan saya pikir mereka luar biasa.
-- Andiyan Lutfi
Dalam salah satu hasil jepretannya, tampak koloni semut sedang menyerang seekor lalat yang berusaha masuk ke teritorinya. Foto ini menggambarkan perilaku semut yang mati-matian mempertahankan wilayahnya dari "makhluk" asing.
Pada foto lain Andiyan menggambarkan semut kelaparan yang berupaya meraih sepotong brownies cokelat. Semut-semut tersebut tampak membangun formasi, yaitu satu semut berada di bawah, sementara semut lain berada di atasnya. Mereka terlihat tengah menikmati brownies cokelat itu.
Adapun jenis semut yang tampak pada foto-foro Andiyan adalah semut merah atau biasa disebut semut rangrang. Jenis semut ini adalah salah satu yang paling sering ditemukan di taman.
Diketahui, jenis semut merupakan satu di antara 11.000 jenis semut yang ada di dunia. Mereka hidup dalam koloni. Ada yang berperan sebagai pekerja, pejantan, serta menjadi ratu.
Semut ini juga memiliki penyengat. Walau ukurannya kecil, sengatannya bisa terasa menyakitkan.
Andiyan menuturkan, ia memotret semut-semut tersebut di bawah pohon mangga di halaman rumahnya.
"Saya sering melihatnya dan saya pikir mereka luar biasa," ujarnya.
Tentu, orang terpukau dengan fotonya. Karena dari jepretannya itu, semut-semut merah tersebut tampak mampu bercerita sendiri.
Foto yang dihasilkan Andiyan tergolong dalam fotografi makro, yaitu jenis fotografi yang membuat pembesaran terhadap suatu obyek atau bisa dikatakan fokus terhadap obyek mikro. Fotografi ini sangat berguna untuk ilmu pengetahuan, misalnya dalam identifikasi spesies baru.

Rumah Bambu Bawa Jatnika ke Mancanegara

Bambu yang identik dengan kemiskinan tidak disangka mampu membawa Jatnika, pria asal Desa Cikidang, Sukabumi, Provinsi Jawa Barat melanglang ke berbagai negara.
Dari kelihaian tangannya, bambu yang sering dipandang sebelah mata oleh segelintir orang mampu disulap menjadi berbagai barang yang bernilai seni tinggi seperti alat musik, perabotan hingga rumah bambu khas Jawa Barat.
Rumah bambu inilah yang membawa ayah enam anak ini ke Malaysia, Brunei Darussalam hingga Dubai. Sementara berbagai kerajinan seperti perabot dari bambu juga diekspor hingga ke Spanyol dan Taiwan.
Berbekal ilmu seni Karawitan Parahyangan dan kerajinan bambu sejak masih kanak-kanak yang didapat turun-temurun dari orang tuanyalah, maka  Jatnika mampu menghasilkan arsitektur rumah yang berkelas dan diminati warga asing.
"Pelajaran arsitektur rumah bambu saya dapat dari orang tua secara turun-temurun, bukan di Institut Teknologi Bandung (ITB) atau universitas lainnya," kata pria yang hanya mengecap pendidikan dasar itu.
Dengan pengolahan yang tepat dimulai dari penebangan batang bambu hingga perendaman dengan resep rahasia agar bambu lebih awet, rumah bambu mampu bertahan hingga 30 tahun.
Rumah bambu semakin diminati karena banyak keunggulan yaitu bahannya mudah didapat dan bambu bisa bertahan hingga lebih 20 tahun. Di samping itu konstruksinya kokoh tahan gempa dan karakteristiknya menarik.
Sebanyak 3.500 unit rumah bambu sudah dibuat bersama pengrajin bambu lainnya antara lain rumah kebun di Bogor, rumah peristirahatan di Puncak, Pelabuhan Ratu bahkan Malaysia, rumah makan di Jakarta, rumah tinggal, landscape, gasebo, masjid bambu, mushalla dan lainnya.
Dari bambu tersebut, Jatnika berhasil menyekolahkan ke enam anaknya bahkan dua di antaranya hingga ke perguruan tinggi.
Selain menjadi pengrajin bambu, Jatnika juga dipercaya sebagai Ketua Harian Yayasan Bambu Indonesia, yang didirikan sejak 1994 oleh mantan wakil presiden Try Sutrisno.
Dengan yayasan yang dipimpinnya, Jatnika berupaya untuk melestarikan tanaman bambu yang saat ini beberapa jenis bambu endemik mulai sulit ditemukan.
Dari sekitar 154 jenis bambu yang ada di Indonesia, 37 jenis di antaranya khususnya di Provinsi Jawa Barat mulai langka karena kurangnya kepedulian dan pelestarian.
Manfaat bambu
Selain sebagai bahan bangunan, bambu juga memiliki banyak manfaat dan keunggulan dari segi sosial, ekonomi maupun n budaya.
Mulai dari pemenuhan bahan pangan yang memanfaatkan bambu muda atau rebung, peralatan rumah tangga, dan perabotan.
Selain itu juga dapat dibuat aneka kerajinan mulai dari cinderamata, mebel, tas, topi, kotak serbaguna hingga alat musik seperti suling, kecapi bahkan hingga terompet. Bambu juga dapat digunakan untuk mendukung acara-acara kebudayaan.
Fungsi yang paling penting dari segi konservasi, bambu sangat efektif untuk reboisasi wilayah hutan terbuka dan gundul akibat penebangan serta lahan kritis di sekitar sempadan sungai. Bambu berguna sebagai penahan erosi.
Bambu mempunyai fungsi ekologis yang tinggi di antarnya sebagai pengikat tanah dan air sehingga dapat menahan longsor.
"Serumpun bambu sejuta manfaat, itulah tujuan utama Yayasan Bambu Indonesia dan saya pribadi untuk terus melestarikan bambu," ujar Jatnika.

Rabu, 12 Januari 2011

Al Gore: Indonesia Bisa Jadi "Super Power"

Penerima Nobel Perdamaian 2007, Al Gore, memprediksi Indonesia bisa menjadi negara super power dalam hal penggunaan energi panas bumi (geotermal) sebagai sumber tenaga listrik.

Para ilmuwan dan para ahli terkenal secara luas mengatakan bahwa produksi listrik dari panas bumi dapat mempresentasikan luasnya sumber tenaga listrik yang bebas karbon di dunia saat ini.
-- Al Gore

"Indonesia bisa menjadi negara super power untuk energi listrik dari panas bumi dan hal itu bisa menjadi kelebihan untuk ekonomi Indonesia," kata Al Gore dalam pidato pembukaan "The Climate Project Asia Pacific Summit" di Balai Sidang Senayan Jakarta.

Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat itu melihat Indonesia merupakan negara ketiga terbesar yang memproduksi listrik dari tenaga panas bumi, sedangkan Filipina sebagai negara terbesar kedua di dunia produsen listrik panas bumi.

"Para ilmuwan dan para ahli terkenal secara luas mengatakan bahwa produksi listrik dari panas bumi dapat mempresentasikan luasnya sumber tenaga listrik yang bebas karbon di dunia saat ini," katanya.

Al Gore yang juga penerima Oscar melalui film dokumenter An Inconvenient Truth ini mengatakan, solusi perubahan iklim melibatkan berbagai langkah yang bisa diambil untuk menghemat uang sekaligus mengurangi emisi karbon dioksida.

Al Gore mengatakan, Indonesia merupakan negara dengan profil emisi karbon yang unik karena sebagian besar berasal dari sektor kehutanan dan hutan gambut.

"Ada peluang besar untuk mengambil pendekatan keberlanjutan dari raksasa seperti pembakaran batu bara dan minyak atau gas," katanya.

Dia mengatakan, ada banyak langkah yang bisa diambil untuk mencegah kerusakan hutan dan mengurangi emisi sekaligus meningkatkan pendapatan dan menciptakan perekonomian di Indonesia.

"Pengunaan lahan yang lebih efisien akan meningkatkan nilai ekonomi dan mengurangi polusi dari gas rumah kaca," katanya.

Ada dampak yang besar dari usaha mitigasi seperti penghentian pembakaran pembukaan lahan dan hutan gambut.

Indonesia Faces Serious Threat of Environmental Damage This Year

Earlier this year, an activist from the Indonesian Forum for the Environment (Walhi) predicted that environmental damage in Indonesia in 2011 will increase by 50 percent to 70 percent from last year`s rate.

The activist Mukri Friatna said six factors contributed to the damage, namely that the government, both central and regional, continued issuing operational licenses to big mining and paper companies, an indication that the government had not yet prioritized an eco-friendly development.

Another factor was the threshold of the disposal of the companies` wastes which was considered to be relatively loose and no longer relevant to the actual conditions. Mukri referred to the environmental impact analysis (Amdal) required from the companies. The analysis, he said, was not yet putting natural disaster and human rights as valued points.

Selasa, 11 Januari 2011

WikiLeaks: AS=Penjajah, Para Penguasa Muslim Pelayannya

Wikileaks kembali menghebohkan saat membocorkan ribuan dokumen berisi kawat diplomatik dari kedutaan-kedutaan besar dan konsulat AS di seluruh dunia. Wikileaks mengklaim memiliki lebih dari 251.000 dokumen meski sampai saat ini (21/12) baru sekitar 1824 dokumen yang dimuat di lamannya. Sebagian dokumen itu juga kemudian dimuat oleh media lain seperti The Guardian Inggris, New York Times di AS, El Pais Spanyol, Der Spiegel Jerman, dan lain-lain. Dokumen-dokumen yang dibocorkan itu berisi pembicaraan para diplomat AS di berbagai negara tentang berbagai masalah, mulai dari masalah yang serius dan rahasia sampai masalah kecil.
Pembocoran dokumen-dokumen itu tak urung membuat para pejabat AS sibuk mengatasi dampaknya yang mungkin timbul. Meski demikian, sampai saat ini dampaknya belum terlalu besar dan mudah diatasi oleh AS.
Jika dicermati, tampak bahwa pembocoran dokumen-dokumen itu tidak terlepas dari pertarungan global negara-negara penjajah Barat, terutama antara AS dan Eropa (khususnya Inggris), ditambah dengan keterlibatan Israel. Inggris dan Israel, kemungkian berperan banyak dalam pembocoran ribuan dokumen itu. Pasalnya, dari ribuan dokumen itu, tak ada satupun dokumen yang merugikan Inggris ataupun Israel. Wikileaks menegaskan akan kembali mempublikasikan ratusan ribu dokumen rahasia lainnya ke depan, termasuk yang berasal dari Kedubes AS di Tel Aviv, Israel. Surat kabar Ha’aretz Jumat (26/11), mengutip seorang diplomat Zionis Israel, mengatakan, “Ada banyak dokumen yang dikirim ke Washington dari Kedutaan Amerika di Israel yang meliputi berbagai informasi, laporan, artikel dan dokumen diplomasi. Bahkan berbagai penilaian dari Kedutaan juga masuk dalam dokumen yang dimaksudkan untuk diterbitkan.”

Koalisi Anti Utang: Sampai Tujuh Turunan RI Sulit Lunasi Utang

Jumlah utang Indonesia terus bertambah, membuat tak seorang pun yang bisa memprediksi kapan Indonesia bisa melunasi utang-utangnya. Terlebih lagi jumlah utang yang dibayarkan dengan jumlah utang baru relatif sama-sama besar.
“Saya rasa tidak ada yang bisa memprediksi kapan negara bisa melunasi utangnya jika tidak ada tindakan untuk mengurangi utang. Bayar besar, utang juga besar. Sampai tujuh turunan saya-pun kalau kondisi seperti ini terus berlangsung, negara tidak akan bisa melunasi utangnya,” ungkap Ketua Koalisi Anti Utang Dani Setiawan.
Menurut Dani, ada beberapa langkah yang bisa diambil oleh pemerintah untuk mengurangi utang negara. Salah satunya adalah dengan meng-audit jumlah utang negara. Ia menambahkan bahwa harus ada audit terhadap proyek-proyek dari utang sehingga ada upaya negosisasi untuk penghapusan utang.
Hal ini dikarenakan ada beberapa utang yang digunakan untuk melaksanakan proyek, namun hasilnya tidak sesuai dengan harapan. Setelah ada penghapusan utang, bisa dilakukan relokasi dana, misalnya untuk subsidi pendidikan. Melalui subsidi-subsidi tersebut, maka akan bisa dinikmati oleh masyarakat luas.
Dani juga mengungkapkan bahwa jika dihitung, penambahan nominal pada 2009-2010 utang negara bertambah sebanyak Rp 65-75 Triliun dan tahun 2011 bisa bertambah lagi jumlahnya. Kondisi seperti ini akan terjadi karena pemerintah mengandalkan penerbitan surat berharga yang jumlahnya besar. Hal ini dinilai sama dengan membunuh perekonomian rakyat.
Di dalam APBN 2011, pembayaran utang negara (cicilan pokok+bunga utang) meningkat menjadi Rp 247 triliun, naik Rp 10 triliun bila dibandingkan 2010. Pembayaran utang tersebut menyerap pendapatan negara yang seharusnya digunakan untuk rakyat, misalnya saja untuk anggaran subsidi pendidikan dan bahan bakar minyak (BBM).

Minggu, 02 Januari 2011

Surat Untuk Firman

Kawan, kita sebaya. Hanya bulan yang membedakan usia. Kita tumbuh di tengah sebuah generasi dimana tawa bersama itu sangat langka. Kaki kita menapaki jalan panjang dengan langkah payah menyeret sejuta beban yang seringkali bukan urusan kita. Kita disibukkan dengan beragam masalah yang sialnya juga bukan urusan kita. Kita adalah anak-anak muda yang dipaksa tua oleh televisi yang tiada henti mengabarkan kebencian. Sementara adik-adik kita tidak tumbuh sebagaimana mestinya, narkoba politik uang membunuh nurani mereka. Orang tua, pendahulu kita dan mereka yang memegang tampuk kekuasaan adalah generasi gagal. Suatu generasi yang hidup dalam bayang-bayang rencana yang mereka khianati sendiri. Kawan, akankah kita berhenti lantas mengorbankan diri kita untuk menjadi seperti mereka?