Selasa, 27 Maret 2012

Rasanya Baru Kemarin karya Gus Mus

rasanya

baru kemarin bung karno dan bung

hatta

atas nama kita menyiarkan dengan

seksama

kemerdekaan kita di hadapan dunia

rasanya

gaung pekik merdeka kita

masih memantul-mantul

tidak hanya dari mulut-mulut jurkam

pdi saja

rasanya

baru kemarin

padahal sudah lima puluh tiga

tahun lamanya

pelaku-pelaku sejarah yang nista

dan yang mulia

sudah banyak yang tiada

penerus-penerusnya sudah banyak

yang berkuasa

atau berusaha

tokoh-tokoh pujaan maupun

cercaan bangsa

taruna-taruna sudah banyak yang

jadi

petinggi negeri

mahasiswa-mahasiswa yang dulu

suka berdemonstrasi

sudah banyak yang jadi menteri

rasanya

baru kemarin

padahal sudah lebih setengah abad

lamanya

negara sudah semakin kuat

rakyat sudah semakin terdaulat

pembangunan ekonomi kita sudah

sedemikian laju

semakin jauh meninggalkan

pembangunan akhlak

yang tak kunjung maju

anak-anak kita sudah semakin

mekar tubuhnya

bapak-bapak kita sudah semakin

besar perutnya

rasanya baru kemarin

padahal sudah lima puluh tiga

tahun kita merdeka

kemajuan sudah menyeret dan

mengurai

pelukan kasih banyak ibu-bapa

dari anak-anak kandung mereka

kemakmuran duniawi sudah

menutup mata

banyak saudara terhadap

saudaranya

daging sudah lebih tinggi harganya

dibanding ruh dan jiwa

tanda gambar sudah lebih besar

pengaruhnya

dari bendera merah putih dan

lambang garuda

pejuang marsinah sudah berkali-kali

kuburnya digali tanpa perkaranya

terbongkar

preman-preman sejati sudah

berkali-kali

diselidiki dan berkas-berkasnya

selalu terbakar

rasanya

baru kemarin

padahal sudah lebih setengah abad

kita merdeka

pahlawan-pahlawan idola bangsa

seperti diponegoro

imam bonjol dan sisingamangaraja

sudah dikalahkan oleh ksatria baja

hitam

dan kura-kura ninja

banyak orang pandai sudah

semakin linglung

banyak orang bodoh sudah semakin

bingung

banyak orang kaya sudah semakin

kekurangan

banyak orang miskin sudah semakin

kecurangan

rasanya

baru kemarin

banyak ulama sudah semakin dekat

kepada pejabat

banyak pejabat sudah semakin erat

dengan konglomerat

banyak wakil rakyat sudah semakin

jauh dari umat

banyak nurani dan akal budi sudah

semakin sekarat

( hari ini  ingin rasanya

aku bertanya kepada mereka semua

sudahkah kalian

benar-benar merdeka ? )

rasanya

baru kemarin

tokoh-tokoh angkatan 45 sudah

banyak yang koma

tokoh-tokoh angkatan 66 sudah

banyak yang terbenam

rasanya

baru kemarin

negeri zamrud katulistiwaku yang

manis

sudah terbakar habis

dilalap krisis demi krisis

mereka yang kemarin menikmati

pembangunan

sudah banyak yang bersembunyi

meninggalkan beban

mereka yang kemarin mencuri

kekayaan negeri

sudah meninggalkan utang dan lari

mencari selamat sendiri

rasanya baru kemarin

padahal sudah lebih setengah abad

kita merdeka

mahasiswa-mahasiswa penjaga

nurani

sudah kembali mendobrak tirani

para oportunis pun mulai

bertampilan

berebut menjadi pahlawan

politisi-politisi pensiunan

sudah bangkit kembali

partai-partai politik sudah

bermunculan

dalam reinkarnasi

rasanya

baru kemarin

tokoh-tokoh orde lama sudah

banyak yang mulai menjelma

tokoh-tokoh orde baru sudah

banyak yang mulai menyaru

rasanya

baru kemarin

pak harto sudah tidak menjadi

tuhan lagi

bayang-bayangnya sudah berani

persi sendiri

mester habibie sudah

memberanikan diri

menjadi presiden transisi

bung harmoko sudah tak lagi

mengikuti petunjuk dan

mendominasi televisi

gus dur muali siap madeg pandita

ustadz amin rais sudah siap jadi

sang nata

mbak mega sudah mulai agak lega

mas surjadi sudah mulai jaga-jaga

( hari ini rasanya

aku bertanya kepada mereka semua

bagaimana rasanya merdeka )

rasanya baru kemarin

padahal sudah lima puluh tiga

tahun kita merdeka

para jendral dan pejabat sudah

saling mengadili

para reformis dan masyarakat sudah

nyaris tak terkendali

mereka kemarin yang dijarah

sudah mulai pandai meniru

menjarah

mereka yang perlu direformasi

sudah mulai fasih meneriakkan

reformasi

mereka yang kemarin dipaksa-paksa

sudah mulai berani mencoba

memaksa

mereka yang kemarin dipojokkan

sudah mulai belajar memojokkan

rasanya baru kemarin

orangtuaku sudah lama pergi

bertapa

anak-anakku sudah pergi berkelana

kakakku sudah menjadi politikus

aku sendiri sudah menjadi tikus

( hari ini

setelah lima puluh tiga tahun kita

merdeka

ingin rasanya aku mengajak kembali

mereka semua yang kucinta

untuk mensyukuri lebih dalam lagi

rahmat kemerdekaan ini

dengan mereformasi dan meretas

belenggu tirani

diri sendiri

bagi merahmati sesama )

rasanya baru kemarin

ternyata sudah lima puluh tiga

tahun kita merdeka

( ingin rasanya

aku sekali lagi menguak angkasa

dengan pekik yang lebih perkasa :

merdeka ! )


Published with Blogger-droid v2.0.4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar